Kamis, 01 Januari 2015

novel seorang penghayal

Seorang penghayal

Rif, enak kali ya kalau suatu saat nanti kita bisa jadi orang kaya dan punya segalanya. dan juga kita engga akan lagi seperti ini rif yang masih terdiam dan menerima nasib. ya, semoga aja suatu saat nanti kita beneran bisa jadi orang kaya ndri. tp itu semua mustahil bagi kita ndri, karna kita bukan siapa-siapa ndri. kita hanya orang yang tak berpendidikan, yang hanya bisa bertarung melawan waktu, dan yang tak pernah bisa melawan keadaan. tapi kita bisa merubah nasib rif, di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin. Asalkan kita mau berusaha pasti itu semua akan ada jalan keluarnya.

iya aku juga tau ndri, aku juga ngerti. Tapi lihat sekarang apa yang bisa kita lakukan ndri, kita aja sudah tidak melanjutkan sekolah lagi kan, bahkan untuk makan saja kita susah untuk membeli makanannya. sudahlah ndri hentikan saja khayalanmu itu, tidak ada gunanya untuk terhanyut dalam khayalanmu itu. dari pada kita jadi bertengkar gara-gara khayalanmu itu, lebih baik kita mencari uang lagi demi memenuhi kebutuhan kita.

tp rif ! sudahlah ndri, sekarang kamu mau ikut aku apa tidak ? hah, yasudahlah rif kalau gitu aku ikut kamu. Nah, gitu dong ndri. kalau gini kan kita bisa mencari uang bersama-sama. (senyum) iya lah, lagi pula kita ini kan sahabat, mana mungkin aku membiarkan sahabatku sendirian mencari uang. bisa-bisa nanti kamu engga dapat duit, karna tanpa aku kan kamu engga bisa apa-apa kan rif. apaan sih kamu ndri, kata siapa aku engga bisa. kata aku lah barusan, haha... soalnya kan aku yang menyanyi, kamu yang main gitar. karna kalau kamu yang menyanyi bisa-bisa dunia menangis. haha...

enak aja kamu ndri, emangnya suara aku sejelek itu apa, tapi... kalau di pikir-pikir iya juga sih. haha.... aku cuma bercanda rif, jangan di masukin ke hati. iya ndri, mana mungkin aku masukin ke hati. paling aku masukin ke tong sampah, haha... (tertawa bersama). yasudah rif, ayo sekarang kita pergi mencari uang. lah, ayo kita let's go...  kita mengamen di tempat biasa ya, di lampu merah dekat mall. Oke siap bos. Nah, sekarang kita sudah sampai nih rif, kalau gitu ayo kita ngamen di bus itu. oke siap.

assalamu'alaikum.wr.wb. selamat siang bapak-bapak, ibu-ibu maaf mengganggu perjalan kalian semua. di sini kami hanya ingin mencari uang untuk menghibur kalian semua. semoga perjalanan kalian menjadi menyenangkan dengan lagu yang akan kami bawakan ini. (mereka mulai bernyanyi)
Malam ini hujan turun lagi 
Bersama kenangan yang ungkit luka di hati 
Luka yang harusnya dapat terobati 
Yang ku harap tiada pernah terjadi

Ku ingat saat Ayah pergi, dan kami mulai kelaparan 
Hal yang biasa buat aku, hidup di jalanan
Disaat ku belum mengerti, arti sebuah perceraian 
Yang hancurkan semua hal indah, yang dulu pernah aku miliki

Wajar bila saat ini, ku iri pada kalian 
Yang hidup bahagia berkat suasana indah dalam rumah
Hal yang selalu aku bandingkan dengan hidupku yang kelam
Tiada harga diri agar hidupku terus bertahan...

(beberapa menit kemudian) ya, cukup sekian lagu dari kami. Semoga perjalanan kalian semua terhibur. selebihnya mohon maaf. terima kasih. (beberapa jam kemudian) hah, lumayan capek juga ya ndri untuk hari ini. iya nih rif, aku juga lumayan terasa capek nih rif. kira-kira pendapatan kita hari ini berapa ya rif ? ya, semoga aja pendapatan kita hari lebih banyak dari kemarin ndri. aamiin rif, yasudah sekarang cepat kita hitung pendapatan hari ini rif. iya ndri, kita hitung.(lalu mereka menghitung pendapatan mereka) yah, ndri pendapatan kita hari ini berkurang dari pada kemarin ndri. yaudah engga apa-apa rif, segini juga udah alhamdulillah, yang penting kita masih bisa makan kan. dan masih cukup juga untuk keluarga kita.

iya juga sih ndri, kamu ada benarnya juga. engga seharusnya aku mengeluh. terima kasih ndri kamu sudah ngasih tau aku. besok kita harus lebih semangat lagi ndri ngamennya, supaya kita mendapat uang yang lebih banyak lagi ndri, aamiin...  itu sudah pasti rif, makanya kita engga boleh menyerah rif. kita harus terus semangat dan berjuang.